Q29m3L1bEbNa1DvLKCgrnmUf9Aoon6rxknH75VNa
Bookmark

Tari Kecak: Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan dan Tempat Pertunjukannya

Tari Kecak – Tari Kecak adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Bali, Indonesia.

Tarian ini menjadi salah satu tarian yang terkenal di dunia, dengan ciri khas suara "cak" yang dihasilkan oleh puluhan atau bahkan ratusan penari yang duduk berkeliling melingkar.

Tarian Kecak sering dipentaskan pada berbagai acara seperti upacara keagamaan, festival seni, dan acara pariwisata.

Tari Kecak: Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan hingga Tempat Pertunjukannya
Tari Kecak
Sumber Gambar : gramedia.com

Dalam artikel ini, akan dibahas lebih dalam mengenai asal-usul, ciri khas, serta makna dari Tari Kecak.

Asal Mula dan Sejarah Tari Kecak

Tari Kecak merupakan tarian yang berasal dari Bali, Indonesia. Tarian ini awalnya diciptakan oleh seorang seniman bernama Wayan Limbak pada tahun 1930. Ia menciptakan tarian ini dengan menggabungkan gerakan tari tradisional Bali dengan cerita epik Ramayana.

Awalnya, tarian ini dimainkan sebagai bagian dari upacara keagamaan dan sakral, tetapi kemudian menjadi populer sebagai tarian pertunjukan yang ditampilkan di berbagai acara wisata dan budaya di Bali.

Tari Kecak juga memiliki sebutan lain, yaitu Tari Api atau Tari Cak. Penamaan Tari Cak diambil dari seruan “cak, cak, cak” yang dinyanyikan oleh para penari laki-laki yang membentuk lingkaran.

Meskipun tidak menggunakan iringan musik gamelan, Tari Kecak memiliki irama dan suara yang khas, terutama dari kincringan yang diikatkan pada kaki penari dari pemeran tokoh Ramayana.

Dalam perkembangannya, Tari Kecak menjadi salah satu tarian yang cukup terkenal di Indonesia dan sering dipentaskan dalam berbagai acara budaya, baik di dalam maupun di luar negeri. Tarian ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki nilai historis dan keagamaan yang kuat bagi masyarakat Bali.

Karakteristik Tari Kecak

Selain pemahaman mengenai sejarahnya yang penting untuk diketahui, kita juga akan membahas lebih lanjut karakteristik dari Tari Kecak, seperti gerakan tari, kostum yang digunakan, dan musik pengiringnya.

Oleh karena itu, pada pembahasan selanjutnya akan dijelaskan beberapa ciri khas Tari Kecak dari daerah Bali.

1. Fungsi Dan Kegunaan Tarian Kecak

Tradisi Sanghyang yang menjadi inspirasi pencetus tari Kecak Wayan Limbak merupakan upacara religi pemujaan Sang Hyang Widhi dan upacara penolak bala untuk mengusir penyakit tertentu.

Selain sebagai media upacara, tari ini juga menjadi ciri khas dan kebudayaan masyarakat Bali.

Selain menarik para wisatawan, tari Kecak selalu membawa cerita dan atraksi yang menarik dan memukau penonton.

Setiap adegan dalam tarian ini menggambarkan sebuah cerita dari tokoh pewayangan, yang merupakan salah satu usaha untuk melestarikan kebudayaan masyarakat Hindu, terutama cerita Ramayana yang menjadi bagian penting dalam sejarah masyarakat Bali.

2. Gerakan Adegan Tari Kecak

Tarian Kecak terbagi menjadi empat adegan dalam gerakan tariannya.

Adegan pertama mengisahkan ketika Shinta diculik oleh Rahwana saat Rama sedang berburu di hutan.

Adegan kedua mengisahkan burung garuda yang gagal menolong Shinta karena sayapnya ditembak oleh Rahwana.

Adegan ketiga menceritakan tentang Rama dan Laksmana yang tersesat di hutan dan meminta bantuan Hanoman untuk menyelamatkan Shinta dari Rahwana.

Sedangkan adegan keempat mengisahkan Hanoman membakar kerajaan Alengka Pura dan memberitahu Shinta untuk tetap tenang menunggu pertolongan dari Rama.

Tarian ini secara keseluruhan mengisahkan kisah Ramayana tentang Dewi Shinta yang diculik oleh Rahwana, dan upaya Rama untuk menyelamatkannya melalui bantuan Hanoman.

3. Iringan Tarian

Tarian Kecak memiliki keunikan dalam hal iringan musiknya dibandingkan dengan tarian tradisional lainnya.

Tarian ini tidak menggunakan alat musik tertentu, melainkan diiringi oleh suara teriakan 'cak-cak-cak' yang dihasilkan oleh para penari secara bersama-sama.

Dengan keanggotaannya yang berjumlah puluhan orang, suara yang dihasilkan sangat lantang dan terdengar keras.

Selain teriakan 'cak', tarian ini juga dilengkapi dengan ornamen khas yang dipasang di pergelangan kaki para penari, yang menghasilkan suara gemericik saat mereka menari dengan mengangkat kedua tangannya.

Kerincing ornamen tersebut semakin menambah kesan khas dari tarian Kecak.

4. Kostum Dan Tata Rias Tari Kecak

Para penari yang memerankan tari Kecak pada dasarnya mengenakan pakaian adat khas Bali.

Mereka tampil dengan dada terbuka dan mengenakan kain sarung bermotif kotak-kotak hitam putih serta gelang kerincing di pergelangan kaki.

Selain itu, para pemain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana didandani sedemikian rupa sehingga mirip dengan tokoh dalam cerita tersebut.

Kostum dan riasan yang digunakan sangat mendukung setiap adegan yang ditampilkan dalam pertunjukan.

5. Ornamen Dan Properti Panggung

Dalam pertunjukkannya, tarian Kecak dipenuhi dengan atraksi sakral yang menambah kesan mistisnya. Tarian ini, yang berarti "Tarian Api", menggunakan properti bara api untuk melengkapi pertunjukkannya.

Setiap kali dipertunjukkan, tarian ini selalu menarik dan menciptakan suasana yang sangat mistis berkat kehadiran bara api.

Para penari yang mengenakan kaki telanjang akan menginjak-injak bara api tersebut, meskipun terdengar berbahaya.

Adegan ini dipercaya didukung oleh hal mistis yang menyelimuti tarian Kecak itu sendiri.

6. Setting dan Tempat Pertunjukan

Pertunjukan tari Kecak biasanya melibatkan 50 hingga 70 orang penari yang membentuk lingkaran di dalamnya.

Mereka memerankan berbagai lakon dari pewayangan Ramayana dengan menggunakan properti bara api yang menambah kesan mistis dan religius.

Tarian ini biasanya dipertunjukkan di area pertunjukan yang luas dan dapat menampung banyak penonton dan wisatawan.

Beberapa tempat yang sering menampilkan pertunjukan tari Kecak di Bali antara lain Pura Uluwatu, Garuda Wisnu Kencana, dan wisata-wisata lainnya.

Makna dari Gerakan tari kecak

Tarian Kecak memiliki beberapa makna yang terkandung dalam gerakan dan unsur-unsurnya. Berikut adalah beberapa makna dari gerakan tari Kecak:

1. Mengandung Nilai Seni yang Tinggi

Gerakan tari Kecak memiliki nilai seni yang tinggi, terutama dari segi keindahan gerakan dan keselarasan antara gerakan, suara, dan kostum yang digunakan.

Tari Kecak menampilkan gerakan yang kuat, dinamis, dan ekspresif, serta menggabungkan unsur-unsur seni seperti musik, tari, drama, dan teater.

Keunikan dari tari Kecak ini terletak pada penggunaan suara 'cak-cak-cak' oleh para penari untuk mengiringi gerakan tari, sehingga menciptakan suasana yang unik dan menarik.

2. Belajar Mengandalkan Kekuatan Tuhan

Selain nilai seni yang tinggi, gerakan tari Kecak juga memiliki nilai religius dan spiritual.

Dalam tari Kecak, terdapat adegan di mana Hanoman membakar kerajaan Alengka Pura, yang mengandung pesan bahwa kekuatan Tuhan adalah yang terbesar dan harus diandalkan dalam menghadapi setiap masalah atau rintangan dalam hidup.

Dalam hal ini, gerakan tari Kecak mengajarkan pentingnya kepercayaan kepada Tuhan dan mengandalkan-Nya dalam segala hal.

3. Banyak Pesan Moral

Gerakan tari Kecak juga mengandung banyak pesan moral dan etika, terutama dalam kisah Ramayana yang diangkat sebagai tema utama dalam tarian ini.

Kisah Ramayana sendiri mengandung banyak nilai-nilai moral seperti pengorbanan, kesetiaan, keberanian, dan persaudaraan.

Melalui gerakan tari Kecak, pesan-pesan moral tersebut dapat disampaikan secara lebih hidup dan mengena bagi para penonton, sehingga dapat menjadi inspirasi dan motivasi untuk mengembangkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.

Properti Tari Kecak

Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa properti yang sering digunakan dalam pertunjukan tari Kecak:

1. Bara Api

Bara api adalah properti yang sering digunakan dalam tari Kecak untuk menambah suasana mistis dan sakral dalam pertunjukkan.

Properti ini digunakan sebagai bagian dari adegan dalam pertunjukkan tari Kecak yang menunjukkan kekuatan roh atau dewa-dewa.

2. Bunga Kamboja

Bunga kamboja adalah bunga yang biasa dipakai sebagai hiasan dalam berbagai acara adat di Bali, termasuk dalam pertunjukkan tari Kecak.

Bunga ini biasanya dijadikan sebagai hiasan pada properti sesaji atau sebagai hiasan pada pakaian para penari.

3. Gelang Kerincing

Gelang kerincing adalah properti yang dipakai pada pergelangan kaki para penari pria dalam tari Kecak.

Properti ini menghasilkan suara gemericik ketika para penari menari, dan menjadi salah satu elemen penting dalam iringan musik tari Kecak.

4. Selendang Hitam Putih

Selendang hitam putih adalah pakaian khas yang dipakai oleh para penari wanita dalam tari Kecak.

Pakaian ini terbuat dari kain batik dengan motif hitam putih yang khas, dan biasanya dipakai bersama dengan kain jarik dan sanggul Bali.

5. Topeng

Topeng atau masker sering dipakai oleh para penari dalam tari Kecak untuk menunjukkan karakter atau tokoh yang mereka perankan.

Topeng juga menambah kesan mistis dan sakral dalam pertunjukkan tari Kecak.

6. Tempat Sesaji

Tempat sesaji adalah wadah atau nampan yang dipakai dalam upacara keagamaan Hindu di Bali untuk mempersembahkan sesajian kepada dewa-dewi.

Properti ini juga sering digunakan dalam pertunjukkan tari Kecak untuk menambah suasana sakral dan religius.

Penutup

Itulah beberapa informasi dan penjelasan mengenai Tari Kecak sebagai tarian tradisional khas Pulau Bali. Tidak seperti tarian tradisional lainnya, selain sebagai tradisi Indonesia, tarian ini juga digunakan sebagai media daya tarik para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali. Pagelaran pertunjukkannya dapat disaksikan di beberapa spot atau tempat wisata di Pulau Bali.

Posting Komentar

Posting Komentar