Q29m3L1bEbNa1DvLKCgrnmUf9Aoon6rxknH75VNa
Bookmark

Tari Jaipong: Sejarah, Budaya, Musik Pengiring dan Makna Setiap Gerakannya

Tari Jaipong – Tari Jaipong merupakan salah satu tari tradisional yang sangat terkenal di Indonesia. Tarian ini berasal dari Bandung, Jawa Barat dan telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Jawa Barat sejak beberapa dekade yang lalu.

Tarian ini merupakan hasil karya dari dua seniman berdarah Sunda, yaitu Gugum Gumbira dan Haji Suanda, yang menggabungkan beberapa kesenian tradisional seperti Wayang Golek, Pencak Silat, dan Ketuk Tilu.

Dalam tarian Jaipong, gerakan yang enerjik dan unik dipadukan dengan musik degung yang khas, menciptakan suatu penampilan yang sangat menarik dan memukau.

Tarian ini menjadi sangat populer karena gerakan yang ceria, enerjik, dan humoris, yang dapat menghibur para penonton dan membuat mereka ikut terbawa dalam suasana tari. 

Tari Jaipong: Sejarah, Budaya, Musik Pengiring dan Makna Setiap Gerakannya
Tari Jaipong
Sumber gambar : Romadecade.org

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang sejarah, asal-usul, gerakan, dan pesona dari tarian Jaipong.

Sejarah Tari Jaipong

Tari Jaipong berasal dari daerah Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Tarian ini diciptakan pada awal tahun 1960-an oleh dua seniman berdarah Sunda, yaitu Gugum Gumbira dan Haji Suanda. Keduanya adalah penggemar musik dan tarian tradisional, dan mereka merasa bahwa tarian-tarian tersebut perlu disatukan menjadi sebuah kesatuan yang baru.

Pada awalnya, tarian Jaipong dikenal dengan sebutan "ketuk tilu". Namun, seiring dengan berjalannya waktu, tarian ini kemudian diubah namanya menjadi Jaipong. Nama ini diambil dari gabungan dua kata, yaitu "jaipongan" dan "pong-ping", yang memiliki arti "menggila".

Tarian Jaipong menjadi sangat populer di Indonesia pada tahun 1980-an, ketika grup musik asal Jawa Barat, Koes Plus, membuat lagu yang berjudul "Nusantara VIII: Jaipong Dangdut". Lagu ini menjadi sangat populer dan membawa tarian Jaipong ke seluruh Indonesia dan bahkan ke mancanegara.

Sejak saat itu, tarian Jaipong menjadi bagian dari budaya masyarakat Jawa Barat dan sering ditampilkan dalam berbagai acara, seperti pernikahan, acara keagamaan, dan festival seni. Tarian ini juga telah diakui sebagai warisan budaya takbenda Indonesia oleh UNESCO pada tahun 2011.

Dalam sejarahnya, tarian Jaipong telah mengalami beberapa perubahan dan evolusi. Awalnya, tarian ini hanya ditarikan oleh wanita saja, namun sekarang juga ditarikan oleh laki-laki. Gerakan-gerakan dalam tarian Jaipong juga terus berkembang dan dilengkapi dengan berbagai aksesori seperti selendang dan pernak-pernik untuk membuat penampilan semakin menarik.

Peran Penting Tari Jaipong

Tari ini memiliki peran penting sebagai hiburan dan ajang berkomunikasi dalam masyarakat Jawa Barat.

Berikut ini adalah beberapa peran penting tari Jaipong

1. Sebagai Hiburan

Tari Jaipong merupakan salah satu jenis tarian yang penuh dengan gerakan yang enerjik dan dinamis.

Tarian ini sangat menarik dan menghibur bagi penonton, terutama karena gerakan-gerakan yang mengikuti irama musik yang dimainkan.

Oleh karena itu, tari Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan seperti pernikahan, ulang tahun, dan acara budaya lainnya.

2. Sebagai Ajang Berkomunikasi

Selain sebagai hiburan, tari Jaipong juga memiliki peran penting sebagai ajang berkomunikasi antara penari dan penonton.

Dalam tarian ini, penari tidak hanya menari untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk berkomunikasi dengan penonton.

Penari akan menunjukkan ekspresi wajah dan gerakan yang sesuai dengan perasaan yang ingin disampaikan melalui tariannya.

3. Sebagai Pemersatu Budaya

Tari Jaipong juga memiliki peran penting dalam menjaga dan memperkuat budaya Jawa Barat.

Tarian ini dipandang sebagai lambang kebudayaan Jawa Barat dan menjadi simbol kebersamaan dan persatuan masyarakat di sana.

Melalui tarian ini, masyarakat Jawa Barat dapat mempertahankan dan memperkenalkan budayanya kepada dunia luar.

Secara keseluruhan, tari Jaipong memiliki peran penting sebagai hiburan, ajang berkomunikasi, dan pemersatu budaya dalam masyarakat Jawa Barat. Tarian ini tidak hanya memberikan kesenangan dan kepuasan bagi penonton, tetapi juga memperkuat dan melestarikan budaya tradisional Indonesia.

Gerakan-Gerakan Tari Jaipong

Gerakan-gerakan pada tarian ini sangat enerjik, unik dan juga sederhana. Meskipun sederhana, tarian ini tetap memiliki ciri khas tersendiri sehingga diminati oleh masyarakat.

Tari Jaipong: Sejarah, Budaya, Musik Pengiring dan Makna Setiap Gerakannya
Tari Jaipong
Sumber gambar : Romadecade.org

Berbeda dengan tarian yang lain, dimana tarian yang memiliki banyak ragam gerakan, tetapi tarian ini hanya memiliki 4 ragam gerakan. Berikut beberapa gerakan dalam Tari Jaipong:

1. Bukaan

Gerakan pertama dalam Tari Jaipong disebut dengan Bukaan.

Gerakan ini merupakan gerakan awal ketika pertunjukan dimulai.

Para penari melakukan gerakan ini dengan berjalan memutar dan memainkan selendang yang dikalungkan pada leher penari.

Gerakan Bukaan dilakukan dengan gerakan lemah gemulai agar dapat menarik perhatian dari para penonton yang menyaksikan pementasan Tari Jaipong.

2. Pencungan

Gerakan kedua dalam Tari Jaipong disebut dengan Pencungan.

Gerakan ini dilakukan dengan tempo yang cepat dan diiringi alunan musik dan lagu yang juga cepat.

Para penari melakukan gerakan ini dengan gerakan penuh semangat dan dapat membuat para penonton terbawa suasana serta menikmati Tari Jaipong.

3. Ngala

Gerakan ketiga dalam Tari Jaipong disebut dengan Ngala.

Gerakan ini merupakan gerakan patah-patah dan merupakan perpindahan dari titik ke titik selanjutnya dengan menggunakan tempo yang sangat cepat.

Gerakan Ngala menjadi salah satu gerakan yang membuat Tari Jaipong menjadi unik.

 4. Mincit

Tari Jaipong memiliki gerakan terakhir yang disebut Mincit, yang merupakan perpindahan dari satu variasi gerakan ke variasi gerakan lainnya setelah gerakan Ngala.

Untuk memahami gerakan ini, kamu dapat menonton pementasan tari Jaipong secara langsung atau melalui televisi.

Selain pola gerakan tersebut, terdapat juga gerakan dasar yang mempengaruhi tarian jaipong secara keseluruhan.

Gerakan dasar tersebut perlu dikuasai sebagai panduan utama gerak tari, dan pada umumnya terbagi menjadi 3 bagian.

Gerakan Geol berfokus pada daerah pinggul, Gitek dilakukan dengan mengayunkan pinggul sambil memberikan hentakan, dan Goyang adalah gerakan pinggul tanpa hentakan.

Kostum Tari Jaipong

Pakaian yang dipakai oleh penari pada saat pementasan sangatlah bervariasi.

Terdapat perbedaan corak pada pakaian yang digunakan dalam tarian tradisional dan tarian modern. 

Meskipun begitu, pada saat pentas, penari tetap mengenakan pakaian tradisional seperti:

1. Sinjang

Sinjang atau sabuk pinggang adalah salah satu elemen pada kostum tari Jaipong yang digunakan oleh penari pria.

Sinjang terbuat dari bahan kain dan biasanya diberi hiasan seperti sulaman atau benang emas.

Sinjang berfungsi untuk memperkuat gerakan tari penari pria dan juga memberikan kesan maskulin pada penampilan mereka.

2. Sampur

Sampur adalah kain panjang yang digunakan oleh penari wanita pada kostum tari Jaipong.

Sampur biasanya digunakan sebagai rok dan dibalutkan di sekitar pinggang.

Sampur terbuat dari bahan kain seperti batik atau songket, dan memiliki motif dan hiasan khas daerah Sunda.

3. Apok

Apok adalah bagian atas pada kostum tari Jaipong yang dikenakan oleh penari wanita.

Apok terbuat dari bahan kain dan dipadukan dengan kebaya atau blus yang dipakai di dalamnya.

Apok memiliki berbagai macam model dan warna yang bervariasi, tergantung dari koreografi tarian yang dimainkan.

Alat Musik Pengiring Tari Jaipong

Seperti halnya tarian tradisional lainnya, tari Jaipong memiliki alat musik pengiring yang sangat penting untuk memberikan nuansa musikal dan ritmis pada tarian tersebut.

Berikut ini adalah beberapa alat musik pengiring yang biasa digunakan dalam tarian Jaipong:

1. Gendang

Gendang adalah salah satu alat musik yang paling penting dalam tari Jaipong.

Gendang berfungsi sebagai pengatur ritme dan tempo tarian.

Gendang biasanya dimainkan oleh dua orang pemain yang saling berpadu, yaitu pemain gendang kendang dan gendang sunda.

2. Rebab

Rebab adalah alat musik gesek yang terbuat dari kayu dan senar.

Rebab berfungsi sebagai pengiring melodi dan memberikan warna musik pada tarian Jaipong.

Rebab dimainkan oleh satu orang pemain yang terampil.

3. Gong 

Gong adalah alat musik yang terbuat dari logam dan biasanya berukuran besar.

Gong digunakan untuk memberikan efek suara yang dramatis dan menandai awal dan akhir sebuah tarian.

4. Kecrek

Kecrek adalah alat musik perkusi yang terbuat dari bambu.

Kecrek berfungsi sebagai pengiring ritmis dan memberikan warna musik yang khas pada tarian Jaipong.

Kecrek dimainkan oleh beberapa pemain yang terampil.

5. Kecapi

Kecapi adalah alat musik petik yang terbuat dari kayu dan senar.

Kecapi digunakan untuk memberikan nuansa musik yang lembut dan indah pada tarian Jaipong.

Kecapi dimainkan oleh satu atau beberapa orang pemain yang terampil.

Itulah beberapa alat musik pengiring yang biasa digunakan dalam tarian Jaipong. Kombinasi dari alat musik ini akan memberikan nuansa musikal yang khas dan mempesona pada tarian Jaipong.

Ciri Khas Tari Jaipong

Tari Jaipong memiliki ciri khas yang unik, khususnya pada tarian jaipong gaya kaleran. Tarian ini merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Jawa Barat dan Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan kebudayaan, mulai dari seni sastra, tari, rupa, bangunan, musik, dan lainnya. Setiap kesenian tradisional memiliki ciri khas tersendiri, begitu juga dengan tari Jaipong.

Ciri khas tari Jaipong meliputi humanisme, keceriaan, semangat, erotisme, kesederhanaan, dan spontanitas yang tercermin pada penyajian tariannya. Ibing pola, yang dibawakan oleh seorang penari tunggal atau Sinden Tatandakan, menjadi salah satu ciri khas tarian Jaipong.

Selain itu, iringan alat musik seperti Dengung juga mempengaruhi suasana ceria dalam pementasan tari Jaipong. Tarian ini bahkan dapat membuat orang ikut menari ketika melihatnya, terutama pada seni tari Jaipong yang berkembang di wilayah Bandung.

Makna Gerakan Tari Jaipong

Kesenian daerah memiliki makna dan nilai yang unik, begitu pula dengan Tari Jaipong yang memuat makna dan nilai dalam setiap gerakannya.

Berikut beberapa makna dari setiap gerakan yang terdapat dalam Tari Jaipong.

1. Gerakan Cingeus

Gerakan Cingeus pada Tari Jaipong mengandung makna kehalusan, keanggunan, dan kerapian.

Gerakan ini biasanya dilakukan oleh penari wanita dengan gerakan memutar pinggang dengan gerakan tangan yang lentik dan meliuk.

Gerakan ini juga mengandung makna kesabaran dan ketekunan dalam menghadapi segala cobaan dan ujian dalam kehidupan.

2. Gerakan Kaki

Gerakan kaki pada Tari Jaipong mengandung makna ketangkasan dan kecepatan dalam mengambil langkah.

Gerakan ini biasanya dilakukan dengan irama yang cepat dan dinamis, sehingga menuntut kekuatan dan kepercayaan diri dari penari.

Gerakan ini juga mengandung makna ketepatan dan ketelitian dalam mengambil setiap langkah hidup.

3. Gerakan Meliuk

Gerakan Meliuk pada Tari Jaipong mengandung makna keluwesan dan keindahan gerakan tubuh.

Gerakan ini dilakukan dengan memutar pinggang, gerakan tangan yang lentik dan gerakan kaki yang lincah, sehingga menghasilkan tarian yang memukau dan indah dipandang mata.

Gerakan ini juga mengandung makna keserasian dan keharmonisan antara tubuh dan jiwa.

4. Gerakan Ngagaleong

Gerakan Ngagaleong pada Tari Jaipong mengandung makna keceriaan dan kegembiraan.

Gerakan ini biasanya dilakukan oleh penari pria dengan gerakan memutar tubuh, melompat-lompat dan berputar-putar.

Gerakan ini juga mengandung makna semangat dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan.

5. Gerakan Variasi

Gerakan Variasi pada Tari Jaipong mengandung makna kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan seni tari.

Gerakan ini dilakukan dengan variasi gerakan yang berbeda-beda, sehingga menghasilkan tarian yang unik dan menarik.

Gerakan ini juga mengandung makna keberanian dan kepercayaan diri dalam berinovasi dan berkarya.

Penutup

Itu tadi adalah penjelasan mengenai kesenian tradisional yang berasal dari Bandung Jawa Barat yaitu Tari Jaipong. Tarian ini diciptakan oleh seniman berbakat bernama Gugum Gumbira.

Dalam tarian ini terdapat 4 ragam gerakan yaitu bukaan, pencungan, ngala dan mincit. Alat musik pengiring tarian ini terdiri dari beberapa alat musik seperti gendang, gong, rebab, kecrek dan juga kecapi.

Karena keunikannya sampai sekarang tarian ini masih tetap diminati masyarakat,bahkan masyarakat mancanegara juga kagum dengan tarian ini. Oleh karena itu marilah para generasi muda, lestarikanlah kesenian-kesenian daerah, karena itu adalah aset milik Negara Indonesia.

Posting Komentar

Posting Komentar