Q29m3L1bEbNa1DvLKCgrnmUf9Aoon6rxknH75VNa
Bookmark

7 Rumah Adat Kalimantan Timur : Nama, Gambar, Karakteristik, Filosofi dan Penjelasan

Rumah Adat Kalimantan Timur – Rumah adat Kalimantan Timur merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang patut dipelajari dan dilestarikan.

Rumah adat ini merupakan wujud dari keberagaman etnis dan kekayaan budaya yang ada di wilayah Kalimantan Timur.

Dengan bentuk arsitektur yang khas dan nilai historis yang tinggi, rumah adat Kalimantan Timur menjadi saksi bisu perjalanan sejarah masyarakat di wilayah tersebut.

Artikel ini akan membahas secara detail tentang sejarah, struktur, serta keunikan rumah adat Kalimantan Timur, sehingga pembaca dapat lebih memahami dan menghargai warisan budaya yang dimiliki Indonesia.

Filosofi Rumah Adat Kalimantan Timur

Rumah adat Kalimantan Timur memiliki filosofi yang mendalam, yang melambangkan kepercayaan, budaya, dan pandangan hidup masyarakat di wilayah tersebut. Filosofi rumah adat ini terkait erat dengan hubungan manusia dengan alam, serta kehidupan sosial masyarakatnya.

Salah satu filosofi yang terkandung dalam rumah adat Kalimantan Timur adalah konsep "Banua" yang berarti bumi atau tanah. Konsep ini mengandung makna bahwa manusia adalah bagian dari alam dan harus menjaga keseimbangan antara manusia dan lingkungannya. Selain itu, filosofi "Banua" juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga hubungan sosial dengan sesama manusia dan kehidupan spiritual yang seimbang.

Filosofi lainnya yang terkandung dalam rumah adat Kalimantan Timur adalah konsep "Pahandut" yang berarti pohon besar atau tertua di hutan. Konsep ini melambangkan kekuatan dan kebijaksanaan dalam hidup, serta menjunjung tinggi nilai kesatuan, harmoni, dan toleransi antar masyarakat.

Dalam rumah adat Kalimantan Timur, filosofi tersebut tercermin dalam bentuk arsitektur, seperti penggunaan kayu sebagai bahan utama pembangunan rumah, simbolisasi hewan atau tumbuhan di bagian atap rumah, dan tata letak ruang yang menghargai tata cara hidup masyarakat.

Karakteristik Rumah Adat Lamin Begitu Unik

Rumah adat Kalimantan Timur memiliki karakteristik yang khas dan mudah dikenali.

Beberapa karakteristik yang menjadi ciri khas dari rumah adat Kalimantan Timur antara lain:

1. Bentuk atap

Rumah adat Kalimantan Timur memiliki atap yang berbentuk limas atau segitiga dengan ujung yang melengkung ke atas.

Bentuk atap ini memiliki fungsi untuk memudahkan aliran air hujan dan meminimalisir kerusakan pada struktur bangunan.

2. Bahan bangunan

Rumah adat Kalimantan Timur dibangun dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu, bambu, dan ijuk (serat kelapa).

Selain karena ketersediaan bahan yang melimpah, penggunaan bahan-bahan alami ini juga berkaitan dengan nilai-nilai kepercayaan masyarakat Kalimantan Timur yang menghargai kehidupan alami.

3. Tata letak ruang

Ruang dalam rumah adat Kalimantan Timur dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain ruang tamu atau serambi, ruang tengah, dan kamar tidur.

Tata letak ruang ini menghargai tata cara hidup masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai keluarga dan kebersamaan.

4. Ornamen

Rumah adat Kalimantan Timur dihiasi dengan ornamen-ornamen yang khas seperti ukiran dan pahatan pada dinding, pintu, dan jendela rumah.

Ornamen-ornamen ini memiliki nilai seni dan memiliki makna filosofis yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat setempat.

5. Warna

Warna yang dominan pada rumah adat Kalimantan Timur adalah warna-warna alami seperti coklat, hijau, dan hitam.

Penggunaan warna yang alami ini berkaitan dengan filosofi kehidupan masyarakat Kalimantan Timur yang menghargai kehidupan alami dan keseimbangan dengan lingkungan.

Keunikan Rumah Adat Kalimantan Timur

Rumah adat Kalimantan Timur memiliki keunikan yang tidak ditemukan pada rumah adat di daerah lainnya di Indonesia.

Beberapa keunikan yang dimiliki rumah adat Kalimantan Timur antara lain:

1 Konstruksi bangunan yang kuat

Rumah adat Kalimantan Timur dibangun dengan teknik konstruksi yang sangat kuat dan tahan lama, sehingga mampu bertahan hingga ratusan tahun.

Hal ini terlihat pada penggunaan kayu ulin sebagai bahan utama pembangunan rumah yang tahan terhadap serangan rayap dan cuaca.

2. Pemilihan lokasi bangunan yang strategis

Rumah adat Kalimantan Timur dibangun di lokasi yang strategis dan dekat dengan aliran sungai, guna mempermudah kegiatan perdagangan dan transportasi.

Selain itu, pemilihan lokasi yang tepat juga berkaitan dengan kepercayaan masyarakat setempat terhadap arah mata angin dan kekuatan spiritual yang terkait dengan lokasi tersebut.

3. Tata letak ruang yang unik

Rumah adat Kalimantan Timur memiliki tata letak ruang yang unik, dimana ruang tidur di bagian paling dalam, sementara ruang tamu atau serambi berada di bagian depan.

Hal ini terkait dengan kebiasaan masyarakat Kalimantan Timur yang menghargai nilai keluarga dan kebersamaan.

4. Ornamen dan ukiran yang indah

Rumah adat Kalimantan Timur dihiasi dengan ornamen-ornamen yang indah dan ukiran yang sangat detail.

Ornamen-ornamen ini memiliki makna filosofis dan berkaitan dengan kepercayaan masyarakat setempat terhadap alam dan kehidupan spiritual.

5. Fungsi rumah yang beragam

Rumah adat Kalimantan Timur memiliki fungsi yang beragam, tidak hanya sebagai tempat tinggal, namun juga sebagai tempat berkumpul, merayakan acara penting, serta sebagai tempat penyimpanan hasil bumi dan barang berharga.

Rumah Adat Kalimantan Timur

Rumah adat Kalimantan Timur adalah rumah tradisional yang berasal dari provinsi tersebut, memiliki ciri khas yang menjadi identitas bagi masyarakat setempat. Ciri khas bangunan rumah khas Kalimantan Timur adalah ukuran yang besar dan megah, merefleksikan tradisi kekeluargaan dan kebersamaan yang diteruskan dari generasi ke generasi di kalangan suku Dayak.

Di samping ukuran yang besar, rumah tradisional di Kalimantan Timur juga terkenal dengan motif ornamen yang khas dan unik yang menghiasi bangunannya. Motif dan ukiran tersebut tidak sembarangan, melainkan merupakan simbol dan ciri khas dari kebudayaan suku Dayak di Kalimantan.

Ada 5 jenis rumah adat Kalimantan Timur, yaitu :

  1. Rumah Lamin Pepas Eheng
  2. Rumah Lamin Tolan
  3. Rumah Lamin Mancong
  4. Rumah Adat Paser
  5. Rumah Adat Bulungan
  6. Rumah Betang
  7. Rumah Adat Suku Wehea

Berikut penjelasan dari masing-masing rumah adat tersebut.

1. Rumah Lamin Pepas Eheng

7 Rumah Adat Kalimantan Timur : Nama, Gambar, Filosofi dan Penjelasan
Rumah Lamin Pepas Eheng
Sumber Gambar : matatita.com

Rumah Lamin Pepas Eheng adalah rumah adat tradisional yang berasal dari suku Dayak Kenyah di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur, Indonesia. Rumah adat ini dikenal juga dengan sebutan "Lamin Na Tuka" yang berarti rumah besar yang indah dan kuat.

Rumah Lamin Pepas Eheng memiliki ciri khas berupa atap pelana yang tinggi dan menyerupai tanduk rusa yang melengkung ke atas. Struktur atap yang unik ini dipercaya memiliki arti simbolis dalam kepercayaan dan kebudayaan suku Dayak Kenyah.

Rumah Lamin Pepas Eheng dibangun dengan menggunakan kayu-kayu keras yang diambil dari hutan sekitar. Konstruksi rumah ini sangat kokoh dan mampu bertahan lama bahkan hingga puluhan tahun. Bagian bawah rumah diangkat dengan tiang-tiang kayu yang tinggi sehingga terlihat seperti rumah panggung.

Tata letak dalam rumah adat Lamin Pepas Eheng terdiri dari beberapa ruangan yang terhubung oleh lorong panjang. Ruangan-ruangan tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, seperti tempat tidur, dapur, ruang keluarga, dan ruang tamu. Selain itu, rumah adat ini juga dilengkapi dengan peralatan dan hiasan-hiasan yang berasal dari alam sekitar.

Rumah Lamin Pepas Eheng menjadi bagian penting dari identitas dan warisan budaya suku Dayak Kenyah. Meskipun sekarang ini sudah banyak yang beralih ke rumah modern, namun masyarakat suku Dayak Kenyah masih mempertahankan tradisi pembuatan dan penggunaan rumah adat Lamin Pepas Eheng sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya dan warisan nenek moyang mereka.

2. Rumah Lamin Tolan

7 Rumah Adat Kalimantan Timur : Nama, Gambar, Filosofi dan Penjelasan
Rumah Lamin Tolan
Sumber Gambar : Selasar.com

Rumah Lamin Tolan adalah salah satu jenis rumah adat tradisional suku Dayak Kenyah yang berasal dari Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur. Rumah adat ini juga dikenal dengan sebutan "Lamin Nai Tolan" yang berarti rumah besar yang dibangun dengan kayu yang kuat dan kokoh.

Rumah Lamin Tolan memiliki ciri khas berupa bentuk atap berupa pelana dengan ujung yang menjulang ke atas. Konstruksi atap rumah ini sangat kuat dan mampu bertahan lama bahkan hingga puluhan tahun. Selain itu, rumah Lamin Tolan juga memiliki dinding yang terbuat dari anyaman bambu yang dikombinasikan dengan kayu keras.

Tata letak dalam rumah adat Lamin Tolan terdiri dari beberapa ruangan yang terhubung oleh lorong panjang. Ruangan-ruangan tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, seperti tempat tidur, dapur, ruang keluarga, dan ruang tamu. Selain itu, rumah adat ini juga dilengkapi dengan peralatan dan hiasan-hiasan yang berasal dari alam sekitar.

Rumah Lamin Tolan memiliki fungsi sebagai tempat tinggal, tempat beristirahat, tempat berkumpul, dan tempat penyimpanan hasil pertanian atau perburuan. Bagian bawah rumah juga diangkat dengan tiang-tiang kayu yang tinggi sehingga terlihat seperti rumah panggung.

Rumah adat Lamin Tolan menjadi bagian penting dari identitas dan warisan budaya suku Dayak Kenyah. Meskipun sekarang ini sudah banyak yang beralih ke rumah modern, namun masyarakat suku Dayak Kenyah masih mempertahankan tradisi pembuatan dan penggunaan rumah adat Lamin Tolan sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya dan warisan nenek moyang mereka.

3. Rumah Lamin Mancong

Rumah Lamin Mancong @Selasar.com
Rumah Lamin Mancong
Sumber Gambar : Selasar.com

Rumah Lamin Mancong adalah jenis rumah adat tradisional suku Dayak yang berasal dari desa Mancong, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Rumah adat ini juga dikenal dengan nama "Lamin Mancung" atau "Rumah Bubungan Tinggi".

Rumah Lamin Mancong memiliki ciri khas berupa atap berbentuk limas dengan ujung yang menjulang ke atas. Konstruksi atap ini dibangun dari kayu-kayu yang kuat dan kokoh, sehingga mampu menahan beban berat dan tahan lama. Selain itu, atap juga dilapisi dengan daun nipah sebagai pelindung dari hujan dan panas.

Tata letak dalam rumah adat Lamin Mancong terdiri dari beberapa ruangan yang terhubung oleh lorong panjang. Ruangan-ruangan tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, seperti tempat tidur, dapur, ruang keluarga, dan ruang tamu. Bagian bawah rumah diangkat dengan tiang-tiang kayu yang tinggi, sehingga terlihat seperti rumah panggung. Selain itu, rumah adat ini juga dilengkapi dengan peralatan dan hiasan-hiasan yang berasal dari alam sekitar.

Rumah Lamin Mancong memiliki fungsi sebagai tempat tinggal, tempat beristirahat, tempat berkumpul, dan tempat penyimpanan hasil pertanian atau perburuan. Bagian bawah rumah juga digunakan sebagai tempat penyimpanan kayu bakar dan bahan-bahan rumah tangga lainnya.

Rumah adat Lamin Mancong menjadi bagian penting dari identitas dan warisan budaya suku Dayak. Meskipun sekarang ini sudah banyak yang beralih ke rumah modern, namun masyarakat suku Dayak masih mempertahankan tradisi pembuatan dan penggunaan rumah adat Lamin Mancong sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya dan warisan nenek moyang mereka.

4. Rumah Adat Paser

7 Rumah Adat Kalimantan Timur : Nama, Gambar, Filosofi dan Penjelasan
Rumah Adat Paser
Sumber gambar : rimbakita.com

Rumah Adat Paser adalah rumah tradisional yang berasal dari daerah Paser, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia. Rumah ini merupakan rumah adat yang dihuni oleh suku Dayak Paser.

Rumah Adat Paser memiliki ciri khas berupa atap yang melengkung ke atas dan kedua ujungnya dihias dengan hiasan berupa tanduk kerbau atau burung. Bentuk atap tersebut melambangkan kekuatan dan kebesaran serta keseimbangan alam. Selain itu, rumah adat Paser juga memiliki konstruksi yang kokoh dan tahan lama, terbuat dari kayu ulin atau kayu keras lainnya dan diikat dengan tali rotan atau anyaman bambu.

Tata letak dalam rumah adat Paser juga unik, terdiri dari beberapa ruangan yang diatur mengelilingi ruangan utama. Ruangan utama biasanya digunakan sebagai tempat berkumpul dan beraktivitas keluarga, sedangkan ruangan-ruangan lainnya dipakai untuk kegiatan sehari-hari seperti tidur dan memasak.

Rumah adat Paser juga dihiasi dengan berbagai ukiran dan ornamen yang memiliki nilai filosofis serta religius. Ornamen dan ukiran tersebut biasanya terinspirasi dari bentuk-bentuk alam, seperti bunga, daun, dan binatang. Rumah Adat Paser merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat berharga dan patut dilestarikan.

5. Rumah Adat Bulungan

7 Rumah Adat Kalimantan Timur : Nama, Gambar, Filosofi dan Penjelasan
Rumah Adat Bulungan
Sumber Gambar : rimbakita.com

Rumah Adat Bulungan adalah rumah tradisional khas masyarakat Bulungan, Kalimantan Utara, Indonesia. Rumah adat ini biasanya dihuni oleh suku Bulungan yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, nelayan, dan pengrajin kayu.

Rumah Adat Bulungan memiliki ciri khas berupa atap yang melengkung ke atas dengan ujung atap yang runcing dan dihias dengan ukiran kayu yang indah. Konstruksi bangunan rumah adat Bulungan terbuat dari kayu ulin atau kayu keras lainnya dan diikat dengan tali rotan atau anyaman bambu.

Tata letak dalam rumah adat Bulungan terdiri dari beberapa ruangan yang diatur mengelilingi ruangan utama. Ruangan utama digunakan sebagai tempat berkumpul dan beraktivitas keluarga, sedangkan ruangan-ruangan lainnya dipakai untuk kegiatan sehari-hari seperti tidur dan memasak. Selain itu, rumah adat Bulungan juga dilengkapi dengan balkon atau teras yang mengelilingi rumah untuk memperluas ruang tempat duduk dan melihat pemandangan sekitar.

Rumah adat Bulungan juga dihiasi dengan berbagai ukiran kayu yang memiliki nilai filosofis serta religius. Ornamen dan ukiran tersebut biasanya terinspirasi dari bentuk-bentuk alam, seperti bunga, daun, dan binatang. Rumah Adat Bulungan merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat berharga dan patut dilestarikan.

6. Rumah Betang

7 Rumah Adat Kalimantan Timur : Nama, Gambar, Filosofi dan Penjelasan
Rumah Adat Betang
Sumber gambar : kemdikbud.go.id

Rumah adat Betang adalah rumah tradisional khas suku Dayak di Kalimantan Timur, Indonesia. Betang merupakan tempat tinggal bagi beberapa keluarga yang tergabung dalam satu komunitas atau suku yang sama.

Rumah adat Betang memiliki ciri khas berupa bentuk bangunan yang panjang dan lebar dengan atap yang tinggi dan melengkung ke bawah. Bangunan ini biasanya terbuat dari kayu ulin atau kayu keras lainnya yang kuat dan tahan lama. Dinding rumah adat Betang tidak menggunakan paku atau sekrup, tetapi diikat dengan tali rotan atau anyaman bambu sehingga memberikan kekuatan dan kestabilan pada bangunan.

Tata letak dalam rumah adat Betang dibagi menjadi beberapa ruangan yang terhubung oleh lorong yang panjang. Ruangan utama biasanya digunakan untuk tempat berkumpul dan beraktivitas keluarga atau komunitas, sedangkan ruangan-ruangan lainnya digunakan untuk kegiatan sehari-hari seperti tidur dan memasak.

Rumah adat Betang juga dihiasi dengan berbagai ukiran dan ornamen yang memiliki nilai filosofis serta religius. Ornamen dan ukiran tersebut biasanya terinspirasi dari bentuk-bentuk alam, seperti bunga, daun, dan binatang. Selain itu, di dalam rumah adat Betang juga terdapat altar yang digunakan untuk kegiatan keagamaan suku Dayak.

7. Rumah Adat Suku Wehea

7 Rumah Adat Kalimantan Timur : Nama, Gambar, Filosofi dan Penjelasan
Rumah Adat Suku Wehea
Sumber gambar : mongabay.co.id

Rumah Adat Suku Wehea adalah rumah tradisional yang berasal dari suku Wehea, sebuah suku bangsa yang mendiami daerah pedalaman Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Indonesia. Rumah adat suku Wehea memiliki ciri khas berupa bentuk bangunan panggung dengan atap pelana yang tinggi dan panjang.

Bahan utama pembuatan rumah adat suku Wehea adalah kayu ulin atau kayu keras lainnya yang tahan lama dan kuat. Bagian bawah rumah diangkat dengan tiang-tiang kayu yang tinggi sehingga terlihat seperti rumah panggung. Sedangkan bagian atap dibuat dengan menggunakan daun sagu atau ijuk.

Tata letak dalam rumah adat suku Wehea terdiri dari beberapa ruangan yang terhubung oleh lorong yang panjang. Ruangan-ruangan tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, seperti tempat tidur, dapur, ruang keluarga, dan ruang tamu.

Rumah adat suku Wehea juga dihiasi dengan berbagai ukiran dan ornamen yang memiliki nilai budaya dan simbolis bagi masyarakat setempat. Ornamen dan ukiran tersebut biasanya terinspirasi dari bentuk-bentuk alam, seperti daun, bunga, dan binatang.

Rumah adat suku Wehea menjadi bagian penting dari identitas dan warisan budaya suku Wehea. Meskipun sekarang ini sudah banyak yang beralih ke rumah modern, namun masyarakat suku Wehea masih mempertahankan tradisi pembuatan dan penggunaan rumah adat suku Wehea sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya dan warisan nenek moyang mereka.

Penutup

Itulah beberapa ciri khas rumah adat Kalimantan Timur yang unik dan menarik untuk diketahui. Rumah adat yang khas dengan bentuk fisik yang megah dan luas tentu memiliki arti budaya.

Kebudayaan itu tentu membuat Kalimantan Timur sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang kental akan budaya. Rumah adat Kalimantan Timur perlu dilestarikan bersama agar tetap menjadi ikon utama untuk wilayah Kalimantan Timur.

Posting Komentar

Posting Komentar