Q29m3L1bEbNa1DvLKCgrnmUf9Aoon6rxknH75VNa
Bookmark

Pengertian Imbuhan Prefiks, Sufiks, dan Infiks serta Contoh Kata

Imbuhan adalah unsur bahasa yang dapat ditambahkan pada sebuah kata dasar untuk membentuk kata baru dengan makna yang berbeda.

Imbuhan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu prefiks, sufiks, dan infiks. Prefiks adalah imbuhan yang ditempatkan di depan kata dasar, sufiks ditempatkan di belakang kata dasar, sedangkan infiks ditempatkan di tengah kata dasar.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lebih mendalam mengenai pengertian dari masing-masing imbuhan, contoh penggunaannya, serta perbedaan antara ketiganya.

Dengan memahami pengertian imbuhan prefiks, sufiks, dan infiks, diharapkan pembaca dapat meningkatkan kemampuan berbahasa dan memperluas kosa kata.

Pengertian Imbuhan Prefiks, Sufiks, dan Infiks serta Contoh Kata

Pengertian dan Contoh Prefiks

Prefiks adalah imbuhan yang ditempatkan di depan kata dasar untuk membentuk kata baru dengan makna yang berbeda.

Prefiks biasanya digunakan untuk mengubah makna kata dasar atau memperluas pengertian kata tersebut.

Contoh prefiks yang umum digunakan dalam bahasa Indonesia antara lain "di-", "ke-", "me-", "ber-", "ter-", "pe-" dan "se-".

1. Prefiks "me-"

Prefiks "me-" biasanya digunakan untuk mengindikasikan tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh subjek. Contoh penggunaan prefiks "me-" antara lain:

Menulis: melakukan aktivitas menulis

Memasak: melakukan aktivitas memasak

Membaca: melakukan aktivitas membaca

2. Prefiks "pe-"

Prefiks "pe-" biasanya digunakan untuk menunjukkan bahwa kata tersebut merujuk pada suatu hal atau benda yang dilakukan atau dimiliki oleh seseorang. Contoh penggunaan prefiks "pe-" antara lain:

Pemilik: orang yang memiliki sesuatu

Penulis: orang yang menulis sesuatu

Pekerja: orang yang bekerja

3. Prefiks "ter-"

Prefiks "ter-" biasanya digunakan untuk menunjukkan bahwa sesuatu terjadi atau berada dalam keadaan tertentu. Contoh penggunaan prefiks "ter-" antara lain:

Terlihat: dalam keadaan dapat dilihat

Terbuka: dalam keadaan terbuka

Terluka: dalam keadaan terluka

Selain itu, prefiks "ter-" juga dapat digunakan untuk menunjukkan suatu kejadian atau peristiwa yang tidak disengaja atau tidak diharapkan. Contoh penggunaan prefiks "ter-" dalam hal ini antara lain:

Tersandung: terjadi tiba-tiba dan tidak diharapkan

Terjatuh: kejadian tiba-tiba dan tidak disengaja

Terlambat: tidak tepat waktu karena ada halangan atau kesalahan

4. Prefiks "di-"

Prefiks "di-" biasanya digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu objek atau benda berada dalam posisi atau tempat tertentu. Contoh penggunaan prefiks "di-" antara lain:

Dikantor: berada di kantor

Dikampus: berada di kampus

Dimobil: berada di dalam mobil

Selain itu, prefiks "di-" juga dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu objek atau benda mendapatkan pengaruh atau pengarahan dari sesuatu yang lain. Contoh penggunaan prefiks "di-" dalam hal ini antara lain:

Dipimpin: berada di bawah pimpinan atau pengarahan seseorang

Dipengaruhi: mendapat pengaruh atau pengarahan dari sesuatu yang lain

Digunakan: menggunakan sesuatu untuk keperluan tertentu

5. Prefiks "ke-"

Prefiks "ke-" biasanya digunakan untuk menunjukkan arah atau tujuan suatu tindakan atau pergerakan. Contoh penggunaan prefiks "ke-" antara lain:

Kedatangan: tindakan datang ke suatu tempat

Keberangkatan: tindakan berangkat ke suatu tempat

Kepulangan: tindakan pulang ke suatu tempat

Selain itu, prefiks "ke-" juga dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu objek atau benda berada di dalam atau termasuk dalam kategori tertentu. Contoh penggunaan prefiks "ke-" dalam hal ini antara lain:

Kebijakan: keputusan atau aturan dalam suatu organisasi

Kesejahteraan: kondisi hidup yang baik dan sejahtera

Kebahagiaan: keadaan bahagia dan gembira

6. Prefiks "ber-"

Prefiks "ber-" biasanya digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu objek atau benda memiliki sifat atau karakteristik tertentu. Contoh penggunaan prefiks "ber-" antara lain:

Berwarna: memiliki warna tertentu

Berukuran: memiliki ukuran tertentu

Bertingkat: memiliki beberapa tingkat atau level

Selain itu, prefiks "ber-" juga dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu objek atau benda melakukan tindakan atau pergerakan dengan sendirinya. Contoh penggunaan prefiks "ber-" dalam hal ini antara lain:

Berlari: melakukan aktivitas lari dengan sendirinya

Berjalan: melakukan aktivitas jalan dengan sendirinya

Berbicara: melakukan aktivitas bicara dengan sendirinya

7. Prefiks "se-"

Prefiks "se-" biasanya digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu objek atau benda memiliki sifat atau karakteristik yang sama dengan objek atau benda lainnya. Contoh penggunaan prefiks "se-" antara lain:

Serupa: memiliki kesamaan atau kemiripan

Sekeluarga: termasuk dalam keluarga yang sama

Sejenis: termasuk dalam jenis atau kategori yang sama

Selain itu, prefiks "se-" juga dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu tindakan atau peristiwa dilakukan bersama-sama atau dalam waktu yang sama. Contoh penggunaan prefiks "se-" dalam hal ini antara lain:

Selesai: melakukan aktivitas sampai akhir bersama-sama

Sekitar: waktu atau lokasi yang sama atau berdekatan

Sejajar: dalam posisi atau tingkat yang sama atau sejajar

Pengertian dan Contoh Sufiks

Sufiks adalah bagian dari kata yang ditempatkan setelah kata dasar dan berfungsi untuk membentuk kata baru dengan memberikan makna tambahan.

Sufiks dapat berupa akhiran suara atau huruf yang ditambahkan pada akhir kata dasar.

Berikut adalah beberapa contoh sufiks dalam bahasa Indonesia beserta pengertiannya:

1. Sufiks "-kan"

Sufiks -kan biasanya digunakan untuk membentuk kata kerja dari kata benda atau kata sifat. Sufiks ini memberikan makna "melakukan" atau "memperlakukan" pada kata dasar. Contohnya:

Mengajar (ajar + -kan)

Membuatkan (buat + -kan)

Membesarkan (besar + -kan)

2. Sufiks "-i"

Sufiks -i dapat digunakan untuk membentuk kata kerja dari kata benda atau kata sifat, atau untuk membentuk kata benda dari kata sifat.

Sufiks ini memberikan makna "melakukan" atau "mengalami" pada kata dasar.

Contohnya:

Menghiasi (hias + -i)

Merusaki (rusak + -i)

Keberanian (berani + -i)

3. Sufiks "-an"

Sufiks -an dapat digunakan untuk membentuk kata benda dari kata kerja atau kata sifat. Sufiks ini memberikan makna "tempat" atau "benda" pada kata dasar.

Contohnya:

Perjalanan (jalan + -an)

Keindahan (indah + -an)

Kecantikan (cantik + -an)

4. Sufiks "-isasi"

Sufiks -isasi biasanya digunakan untuk membentuk kata benda dari kata kerja atau kata sifat.

Sufiks ini memberikan makna "proses" atau "tindakan" pada kata dasar.

Contohnya:

Modernisasi (modern + -isasi)

Globalisasi (global + -isasi)

Demokratisasi (demokratis + -isasi)

5. Sufiks "-isme"

Sufiks -isme biasanya digunakan untuk membentuk kata benda dari kata sifat atau kata kerja. Sufiks ini memberikan makna "ideologi" atau "doktrin" pada kata dasar.

Contohnya:

Kapitalisme (kapitalis + -isme)

Sosialisme (sosialis + -isme)

Feminisme (feminis + -isme)

Pengertian dan Contoh Infiks

Imbuhan yang diletakkan di tengah kata dasar disebut dengan infiks. Infiks biasanya ditambahkan pada suku kata pertama di antara huruf vokal dan konsonan.

Infiks dianggap sebagai imbuhan yang tidak produktif karena hanya dapat digunakan pada sejumlah kata dasar tertentu saja.

Sisipan memiliki beberapa makna, yaitu:

Menyatakan variasi, contohnya: tali => temali, kelut => kemelut, sabut => serabut, dan lain-lain.

Menyatakan frekuensi, contohnya: guruh => gemuruh, gertak => gemertak, dan lain-lain.

Menyatakan sifat, contohnya: kuning => kemuning, turun => temurun, dan lain-lain.

Kesimpulan

Dalam bahasa Indonesia, imbuhan terdiri dari tiga jenis, yaitu prefiks, sufiks, dan infiks. Prefiks merupakan imbuhan yang ditempatkan di awal kata dasar, sedangkan sufiks diletakkan di akhir kata dasar.

Sedangkan infiks merupakan imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar, umumnya pada suku kata pertama antara huruf vokal dan konsonan. Ketiga jenis imbuhan ini memegang peranan penting dalam pembentukan kata-kata baru dalam bahasa Indonesia.

Dengan mengetahui pengertian dari masing-masing jenis imbuhan ini, kita dapat memperluas kosakata dan kemampuan berbahasa kita. Selain itu, pengetahuan tentang imbuhan juga sangat berguna dalam memahami makna suatu kata dan mempermudah proses belajar membaca dan menulis.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami konsep imbuhan prefiks, sufiks, dan infiks dalam bahasa Indonesia.

Posting Komentar

Posting Komentar